Keberpihakan kepada peternak rakyat sangat penting dalam pembangunan peternakan Indonesia mengingat penguasaan dan pengusahaan ternak di Indonesia didominasi oleh peternak rakyat yang merupakan 25% lebih dari populasi rumah tangga nasional.  Pengembangan kelembagaan peternak sebagai diperlukan dalam pembangunan peternakan sebagai bentuk integrasi horizontal yang menguatkan peternak dalam kebersamaan yang bersatu, kompak, dinamis, dan progresif.  Pengembangan kelembagaan peternak perlu didukung perubahan mindset dan pengembangan motivasi individu peternak yang diperkuat dengan pengembangan jiwa korsa dan militansi, serta pengembangan kapasitas untuk kemampuan yang lebih tinggi dalam meningkatkan tata-kelola usaha ternak.  Upaya-upaya tersebut perlu dilakukan dengan pendekatan sinergi tetrahelix ABGC seperti dilakukan dalam program SPR yang seyogyanya menjadi model bagi pembangunan peternakan di setiap wilayah.